Tentang daging merah

Secara umum, dunia kuliner dan para ahli nutrisi membagi daging menjadi dua kelompok besar, yaitu daging merah dan daging putih. 

  • Daging merah adalah jenis daging yang berwarna merah saat belum dimasak. Sapi, kerbau, kambing, domba dan babi adalah anggota keluarga daging merah. 

  • Daging putih adalah daging yang berwarna putih saat belum dimasak. Unggas seperti ayam, bebek dan turkey adalah para anggotanya.


Tentang daging merah
Dampak bagi kesehatan. 
Dari dua keluarga daging tersebut, daging merahlah yang sering disalahkan atas berbagai penyakit. 

Mulai dari kolesterol yang tinggi, darah tinggi, hingga kanker. Bahkan pada tahun 2007, World Cancer Research Fund menyatakan bahwa daging merah merupakan penyebab kanker usus besar. 

Menurut para peneliti, hal ini disebabkan karena kandungan karsinogen (pencetus kanker) yang muncul saat proses memasak daging. Sehingga jika dikonsumsi dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko terhadap kanker –khususnya kanker usus besar.

Porsi yang tepat. Untuk itu, World Cancer Research Fund menambahkan porsi yang tepat untuk konsumsi daging merah agar tidak mengganggu kesehatan. Para peneliti menganjurkan agar jumlah yang dikonsumsi dibatasi sebanyak 70 gram per hari.

Manfaat daging merah.
Daging merah juga kaya kandungan nutrisi yang baik bagi kesehatan. Salah satunya adalah protein. Daging merah adalah sumber protein yang berkualitas tinggi. Protein berguna untuk membangun kembali sel-sel yang rusak di dalam tubuh dan pembentuk zat-zat pengatur seperti enzim. 

Daging merah juga kaya akan vitamin B dan D. Anggota keluarga vitamin B yang banyak terdapat di dalam daging merah adalah B2 (riboflavin), B3 (niasin), B6 (piridoksin), dan B12 (kobalamin). 

Terdapat juga seng dan selenium yang merupakan sumber nutrisi penting bagi sistem imunitas tubuh. Bahkan tubuh Anda dapat menyerap seng yang berasal dari daging merah jauh lebih baik daripada yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. 

Selain ikan laut, daging merah juga merupakan bahan makanan yang kaya akan Omega 3. Senyawa ini penting untuk membantu fungsi jantung, hati dan sistem saraf pusat.

Lemak pada daging merah. 
Kekhawatiran banyak orang mengenai kandungan lemak dalam daging merah memang tidak sepenuhnya salah. Tapi kadar lemak –baik lemak jenuh maupun lemak tak jenuh– pada setiap jenis daging berbeda. Hal ini bergantung pada pemberian makanan dan pemeliharaan ternak. 

Para ahli menemukan bahwa daging sapi yang berasal dari sapi pemakan grass-fed cattle memiliki kandungan lemak jenuh yang rendah dan kadar conjugated linoleic acid (CLA) yang tinggi. CLA dapat membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan meningkatkan pertumbuhan otot tubuh. Karena itu, daging jenis ini menjadi pilihan tepat bagi Anda yang sedang menjalani diet.
Share on Google Plus

About Poerwalaksana

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar